Jumat, 26 Agustus 2016

Menyambung dialog Cerpen Paing

Tokoh :
  1. Paing
  2. Istri Paing
  3. Tante
  4. Pragawati
  5. Iyem
  6. Supir
Setelah cukup lama tinggal dengan majikannya, Paing ingin mandiri saja
Paing  : saya rasa kita haris hidup mandiri. Sudah cukup lama kita tinggal dengan majikan dibengkel
mebel
Istri     :saya juga sudah merasa tidak enak, Kang.  Terlalu lama kita ikut dirrumah majikanmu. Apa tidak   sebaiknya  kita hidup mandiri ?
Paing  : kamu tidak keberatan jika kita hidup mandiri ?
Istri     : Tidak, Kang.  Justru saya senang
Paing  : Baiklah. Nanti saya akan berbicara dengan        majikan

Keesokan harinya
Istri     : Bagaimana Kang ? Sudah dibicarakan dengan majikan ?
Paing  : Iya, Sudah
Istri     : Bagaiman tanggapan beliau ?
Paing  : Agak keberatan, tapi saya sudah meyakinkan beliau
Istri     : Syukurlah
Paing  : setelah kita keluar dari rumah majikan, usaha apa yang harus kita lirik ?
Istri     : Yak Kang, itu akan menjadikan kehidupan kita lebih baik
Paing  : Bagaiman jikak ita gagal nanti ?
Istri     : Kita harus tetap berusaha Kang, kita percayakan kepada gusti           . Jangan mudah putus asa
Paing  : Iya saya akan berusaha
Paing mulai mencari dan berjalan keliling untuk mencari tempat pekerjaan dan kemudian mendapatkan tempat berjualan.
Paing  : Aku sudah mendapatkan tempat untuk  berjualan
Istri     : Alhamdulillah Kang, Aku akan membantu membuat Nasi uduk besok pagi
Paing  : Iya, sebaiknya saya berangkat jualan sebelum matahari terbit
Istri     : aku doakan agar jualan kita cepat laku mas
Paing  : terima kasih ya sayang, aku juga akan terus berusaha untuk keluarga kita.
Beberapa hari kemudian
Istri     : mas sepertinya aku sudah mau melahirkan
Paing  : iya , sabarya. Aku akan pulang.    
Paing pun terburu-buru untuk pulang melihat istrinya.
Paing : aku minta bantuan mu untuk menjaga tempat jualan ku sementara waktu
Orang X : iya baiklah aku akan menjaganya
Paing : terima kasih banyak
Orang X : sama-sama.
Hari berikutnya paing mulai berangkat lagi ketempat jualannya. Sesampainya paing terkejut dan tak dapat berbuat apa-apa kecuali sabar dan iklas. Paing mulai melangkah pulang kerumah.
Istri     : mas kenapa kamu pulang begitu cepat. Apa jualan kita sudah laku semua ? “tanya istrinya dengan semangat.
Paing  : Tempat ku kemalingan dan sekarang aku tidak punya pekerjaan
Istri     : sabarlah Kang, aku akan membantumu mencari pekerjaan karena aku sudah cukup kuat pasca melahirkan
Istrinya mulai berjualan mencari lowongan pekerjaan dan menuju ke rumah tante tempat nya bekerja dulu
Istri     : Permisi
Tante  : Iya, Ada perlu apa ?


Istri     : saya dan suami saya butuh pekerjaan tante


Tante  : Saya punya teman yang kebutulan butuh tukang kebun


Istri     : Terimakasih, aku akan memberitahukan KangPaing Tante


Tante  : Besok aku akan mengajak Paing Kerumah teman saya


Isrti lari begiti cepat untuk memberitahu paing.


Istri     : kang aku sudah dapat pekerjaan untukmu di rumah teman tente tempat ku dulu bekerja.


Paing  : terima kasih ya,


Istri     : iya kang. Kamu disana bekerja menjadi tukang             kebun.


Paing  : iya tidak apa-apa, setidaknya aku dapat pekerjaan.


Hari berikutnya Paing mulai bekerja sebagai tukang kebun


Pragawati       : Siapa namamu?


Paing              : Saya Paing


Pragawati       : Coba perlihatkan KTP mu


Paing              : saya tidak punya KTP bu, saya haya                   lulusan SMP


Pragawati      : kamu harus bekerja dengan baik, jangan sampai membuat tanaman mahalku          mati. Seperti kelakuan Tuakng kebung yang lalu.


Paing              : iya bu, saya akan hati-hati merawat tanamannya.


Berselang beberapa kemudian Inyem menghampiri Paing


Inyem : paing kamu dipanggil Nyonya


Paing  : sebentar, aku harus mengerjakan pekerjaan ini


Inyem : Nyonya minta cepat


Paing : iya iya


Paing menyela nafas lalu pergi


Pramugari      : Paing kamu ganti pakaian dulu lalu ke Bank mengambil uang bersama supir


Paing              : Baik Nyonya


Sesungguhnya Supir tidak senang dengan Pramugari yang mencurigainya dan lebih mempercayai Paing. Sekitar beberapa menit diperjalanan akhirnya Paing mendapatkaan gaji pertamanya dan segera memberikan kepada sang istri dan anak-anaknya yang ia tinggalkan beberapa bulan
UNSUR INTRINSIK

1.   Tema
Perjuangan hidup
          Perjuangan hidup Paing mencari pekerjaan untuk menafkahi anak dan istri Paing. Seringkali usaha yang dilakukan Paing gagal jadi Paing harus berjuang untuk mencari pekerjaan layak dengan cara yang jujur.

2.   Alur

Maju

         Suatu hari Paing datang ke Jakarta dan bekerja sebagai buruh
         Setelah 2 tahun, Paing sudah membawa anak dan istrinya ke Jakarta
         Setelah lama bekerja di mebel Paing memutuskan untuk berhenti bekerja dan hidup mandiri
         Paing bekerja di rumah peragawati  selama 1 bulan dan mendapat banyak cobaan
         Di akhir bulan, Paing memutuskan bekerja di pasar













3.   Penokohan
1.    Paing : Pekerja Keras, Ulet, Sabar
a.      Pekerja Keras             : Ditemukan di Paragraf 7
Sebelum  subuh ia pergi ke pasar, mengahadang tengkulak menurunkan dagangannya ia meyakinkan para tengkulak dan menggelar buah – buahan titipan.
b.       Ulet                               : Ditemukan di paragraf (69,70,76,77) Dia selalu bekerja keras untuk melakukan pekerjaan di rumah peragawati meskipun sering dijauhi pembantu lainnya
c.      Pantang menyerah   : ditemukan di paragraf (13) dia pantang menyerah walaupun dagangannya digusur, dan mencari pekerjaan yang baru.
2.    Majikan : Baik hati
a.      Baik Hati            : ditemukan di Paragraf (3,4) Pada waktu Paing bekerja dirumahnya, Paing di perbolehkan membawa Istri dan anaknya untuk tinggal dirumahnya
3.    Istri Paing : Suka Menolong, Bijak
a.      Suka Menolong                     : Ditemukan di Paragraf (24) sering membantu paing waktu Paing dalam kesusahan misalkan waktu paing tidak mempunyai pekerjaan.
b.      Bijak                                : Ditemukan Di Paragraf (14) Pada waktu Paing kesusahan, ia memberikan nasehat kepada Paing yang membuat Paing semangat Kembali 
4.    Tante : Suka menolong
a.      Suka Menolong           : Ditemukan di Paragraf (36,41,42) Pada saat Paing kesusahan karena tidak mempunyai pekerjaan, Tante memberikan pertolongan yaitu memberikan pekerjaan di rumah peragawati
5.  Peragawati : Licik, Merendahkan derajat orang lain
a.      Licik                   : Di temukan di Paragraf (80,81) Pada waktu Gajian, Peragawati sangat  
b.      Merendahkan   : Di Temukan Di Paragraf (52,64,66) Pada waktu Paing pertama kali datang dirumah Peragawati, Paing sering direndah rendahkan Dibawah derajatnya.





4.   Latar

Ø  Tempat :

-          bengkel mebel               : ia sampai di Jakarta nyangkut di bengkel mebel  
-          pasar                               : sebelum subuh ia pergi ke pasar menghadang para tengkulak menurunkan dagangan
-          kamar                              : dikamar itu istrinya juga terus menabung
-          rumah juragan bajaj      : lalu esoknya lagi ia berjalan melewati rumah juragan bajaj
-          rumah tante                    : di depan rumah itu ia berhenti, pintunya tertutup,                                               mungkin tante sedang tidak ada di rumah
-          rumah peragawati         : seumur hidupnya ia tidak pernah masuk rumah sebesar rumah Peragawati

Ø  Waktu:
        Tahun demi tahun
Tahun demi tahun ditempuhnya dengan penuh kesadaran meningkatkan diri, tidak baik terus menerus dirumah orang.
        Sebelum subuh
Sebelum subuh ia pergi ke pasar, mengghadang para tengkulak menurunkan dagangannya.
        Tengah malam
Tengah malam isrinya memasak nasi uduk dan lauk pauknya. Juga mengggoreng tahu, tempe, dan pisang. 
        Dalam waktu kurang dua minggu
Dalam waktu kurang dua minggu saja kebun sudah berubah indah.
Tanaman serta bunga-bunga memancar segar .
        Ketika akhir bulan
ketika akhir bulan semua dikumpulkan dari pembantu sampai sopir. Satu persatu dipanggil untuk menerima gaji. 




Ø   Suasana:
        Tertekan :
Namun benar kata orang, cobaan selalu menimpa siapa saja. Di pasar jualannya kena gusur. Ia termasuk pedagang kaki lima yang kena penertiban. Tubuhnya lemas istrinya pun cemas.
        Dalam keadaan kesusahan :
v  Namun ketika ia akan mulai jualan lagi terkejut bukan main. Tempatnya telah dikuasai oleh temannya yang semula sangat dipercaya. Bahkan sudah diubah dengan peralatan yang lebih permanen. Ia telah dikhianati. Marah seperti orang gila.
-           Dalam keadaan senang
v  Ketika akhir bulan semua dikumpulkan, dari pembantu sampai sopir. Satu persatu dipanggil untuk menerima gaji. Saat ia kembali istri dan anak – anaknya sangat senang.
















5.   Sudut Pandang

·         Orang ketiga serba tahu
Orang ketiga serba tahu
Pembuktian: (Paragraf 1) Tiba di Jakarta pertama kali ia nyangkut di bengkel dan bekerja sebagai buruh harian. Majikannya lekas jatuh simpati karena ia rajin dan jujur. Ia diajari menabung di sebuah bank. Meski kecil, ia setorkan upahnya tiap minggu. Benarlah kata teman temanya, ia ulet bagai rotan. Belum dua tahun, ia sudah memboyong istri dan anaknya dari kampung. Teman temannya melongo, mengakui tak mampu seberani itu
Penjelasan: dalam cerita tersebut pengarang menceritakan tokoh utama “ia”, dikisahkan dari sudut “ia”. Pengarang sama sekali tidak memasukkan dirinya sebagai tokoh dalam cerita yang dibuatnya, lalu kalimat “teman temannya melongo, mengakui tak mampu seberani itu” menunjukkan bahwa pengarang juga bebas menceritakan berbagai hal selain tokoh utama “ia” walaupun hanya sedikit. Dan juga terdapat kalimat “Majikannya lekas jatuh simpati” yang menunjukkan pengarang bebas menulisakan apa yang dirasakan tokoh. Inilah yang disebut sudut pandang orang ketiga serba tau

6.   Amanat
Jangan menyerah dalam menjalani hidup, cobaan akan selalu ada tapi teruslah berusaha dan percaya pada pemberi hidup.
"Sabar, Kang. percaya saja pada yang memberi hidup. jangan gampang putus ada.Namanya saja hidup mandiri, ya beda dengan hidup mengabdi." kata istri Paing

Paing mendapat cobaan dalam hidupnya sehingga ia harus kehilangan pekerjaan sebanyak dua kali , tapi ia tak menyerah dan tetap berusaha untuk menafkahi keluarganya dengan cara yang halal











7.   Majas
Personifikasi
·         "kehangatan merayapi seluruh tubuh Paing.“
·         “gairah hidup Paing menjadi menyala kembali”
·         “harapan Paing mekar kembali setelah mendapat pekerjaan baru
·         "sambil berjalan pikiran Paing terus berputar , siapa yang bisa ia datangi”
                              

Hiperbola
·         "hati kecil Paing teraduk aduk setelah tau bahwa gajinya tidak seperti yang ia bayangkan.“
·          “Edan, Lesi besarnya sebesar anak sapi”
·         “istri Paing gembira bukan kepalang setelah Paing mendapat pekerjaan

Sinekdok Pars Prototo
·         "sopir - sopir berebut mengisi perutnya.“
Simile

·         "ia ulet bagai rotan"  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar