Tokoh
:
- Paing
 - Istri Paing
 - Tante
 - Pragawati
 - Iyem
 - Supir
 
Setelah cukup lama tinggal dengan majikannya, Paing ingin
mandiri saja
Paing : saya rasa kita haris hidup mandiri. Sudah cukup lama kita tinggal dengan majikan dibengkel
Paing : saya rasa kita haris hidup mandiri. Sudah cukup lama kita tinggal dengan majikan dibengkel
mebel
Istri     :saya juga sudah merasa tidak
enak, Kang.  Terlalu lama kita ikut
dirrumah majikanmu. Apa tidak   sebaiknya  kita hidup mandiri ?
Paing : kamu tidak keberatan jika kita hidup mandiri ?
Istri : Tidak, Kang. Justru saya senang
Paing : Baiklah. Nanti saya akan berbicara dengan majikan
Paing : kamu tidak keberatan jika kita hidup mandiri ?
Istri : Tidak, Kang. Justru saya senang
Paing : Baiklah. Nanti saya akan berbicara dengan majikan
Keesokan harinya 
Istri : Bagaimana Kang ? Sudah dibicarakan dengan majikan ?
Paing : Iya, Sudah
Istri : Bagaiman tanggapan beliau ?
Paing : Agak keberatan, tapi saya sudah meyakinkan beliau
Istri : Syukurlah
Paing : setelah kita keluar dari rumah majikan, usaha apa yang harus kita lirik ?
Istri : Yak Kang, itu akan menjadikan kehidupan kita lebih baik
Paing : Bagaiman jikak ita gagal nanti ?
Istri : Kita harus tetap berusaha Kang, kita percayakan kepada gusti . Jangan mudah putus asa
Paing : Iya saya akan berusaha
Istri : Bagaimana Kang ? Sudah dibicarakan dengan majikan ?
Paing : Iya, Sudah
Istri : Bagaiman tanggapan beliau ?
Paing : Agak keberatan, tapi saya sudah meyakinkan beliau
Istri : Syukurlah
Paing : setelah kita keluar dari rumah majikan, usaha apa yang harus kita lirik ?
Istri : Yak Kang, itu akan menjadikan kehidupan kita lebih baik
Paing : Bagaiman jikak ita gagal nanti ?
Istri : Kita harus tetap berusaha Kang, kita percayakan kepada gusti . Jangan mudah putus asa
Paing : Iya saya akan berusaha
Paing
mulai mencari dan berjalan keliling untuk mencari tempat pekerjaan dan kemudian
mendapatkan tempat berjualan.
Paing  : Aku sudah mendapatkan tempat untuk  berjualan
Istri     : Alhamdulillah Kang, Aku akan membantu
membuat Nasi uduk besok pagi
Paing  : Iya, sebaiknya saya berangkat jualan sebelum
matahari terbit
Istri     : aku doakan agar jualan kita cepat laku
mas
Paing  : terima kasih ya sayang, aku juga akan terus
berusaha untuk keluarga kita.
Beberapa hari kemudian
Istri     : mas sepertinya aku sudah mau melahirkan
Paing  : iya , sabarya. Aku akan pulang.    
Paing
pun terburu-buru untuk pulang melihat istrinya.
Paing
: aku minta bantuan mu untuk menjaga tempat jualan ku sementara waktu
Orang
X : iya baiklah aku akan menjaganya
Paing
: terima kasih banyak
Orang
X : sama-sama.
Hari
berikutnya paing mulai berangkat lagi ketempat jualannya. Sesampainya paing
terkejut dan tak dapat berbuat apa-apa kecuali sabar dan iklas. Paing mulai
melangkah pulang kerumah.
Istri     : mas kenapa kamu pulang begitu cepat. Apa
jualan kita sudah laku semua ?
“tanya istrinya dengan semangat.
Paing  : Tempat ku kemalingan dan sekarang aku tidak
punya pekerjaan
Istri     : sabarlah Kang, aku akan membantumu
mencari pekerjaan karena aku sudah cukup kuat pasca melahirkan
Istrinya
mulai berjualan mencari lowongan pekerjaan dan menuju ke rumah tante tempat nya
bekerja dulu
Istri     : Permisi
Tante  : Iya, Ada perlu apa ?
Istri     : saya dan suami saya butuh pekerjaan tante
Tante  : Saya punya teman yang kebutulan butuh tukang
kebun 
Istri     : Terimakasih, aku akan memberitahukan
KangPaing Tante
Tante  : Besok aku akan mengajak Paing Kerumah teman
saya
Isrti
lari begiti cepat untuk memberitahu paing.
Istri     : kang aku sudah dapat pekerjaan untukmu di
rumah teman tente tempat ku dulu bekerja.
Paing  : terima kasih ya, 
Istri     : iya kang. Kamu disana bekerja menjadi
tukang             kebun.
Paing  : iya tidak apa-apa, setidaknya aku dapat
pekerjaan.
Hari
berikutnya Paing mulai bekerja sebagai tukang kebun
Pragawati       : Siapa namamu?
Paing              : Saya Paing
Pragawati       : Coba perlihatkan KTP mu
Paing              : saya tidak punya KTP bu, saya
haya                   lulusan SMP
Pragawati      : kamu harus bekerja dengan baik, jangan sampai membuat tanaman
mahalku          mati. Seperti kelakuan
Tuakng kebung yang lalu.
Paing              : iya bu, saya akan hati-hati
merawat tanamannya.
Berselang
beberapa kemudian Inyem menghampiri Paing
Inyem : paing kamu dipanggil Nyonya
Paing  : sebentar, aku harus mengerjakan pekerjaan
ini
Inyem : Nyonya minta cepat
Paing
 : iya iya 
Paing
menyela nafas lalu pergi
Pramugari      : Paing kamu ganti pakaian dulu lalu ke
Bank mengambil uang bersama supir
Paing              : Baik Nyonya
Sesungguhnya Supir tidak senang dengan Pramugari yang
mencurigainya dan lebih mempercayai Paing. Sekitar beberapa menit diperjalanan
akhirnya Paing mendapatkaan gaji pertamanya dan segera memberikan kepada sang
istri dan anak-anaknya yang ia tinggalkan beberapa bulan
UNSUR
INTRINSIK
1.   Tema
Perjuangan hidup 
         
Perjuangan
hidup Paing mencari pekerjaan untuk menafkahi anak dan istri Paing. Seringkali
usaha yang dilakukan Paing gagal jadi Paing harus berjuang untuk mencari
pekerjaan layak dengan cara yang jujur.
2.   Alur
Maju 
•        
Suatu hari Paing datang ke Jakarta dan bekerja
sebagai buruh 
•        
Setelah 2
tahun, Paing sudah membawa anak dan istrinya ke
Jakarta
•        
Setelah lama
bekerja di mebel Paing memutuskan
untuk berhenti bekerja dan hidup mandiri 
•        
Paing bekerja di rumah
peragawati  selama 1 bulan dan
mendapat banyak cobaan 
•        
Di akhir bulan,
Paing memutuskan bekerja di pasar 
3.   Penokohan
1.    Paing : Pekerja Keras, Ulet,
Sabar
a.      Pekerja Keras            
: Ditemukan di Paragraf 7
Sebelum  subuh ia pergi ke pasar, mengahadang
tengkulak menurunkan dagangannya ia meyakinkan para tengkulak dan menggelar
buah – buahan titipan.
b.       Ulet
                 
           
: Ditemukan di paragraf
(69,70,76,77) Dia selalu bekerja keras untuk melakukan pekerjaan di rumah
peragawati meskipun sering dijauhi pembantu lainnya
c.      Pantang
menyerah   : ditemukan di paragraf (13) dia pantang menyerah
walaupun dagangannya digusur, dan mencari pekerjaan yang baru. 
2.    Majikan : Baik hati
a.      Baik Hati           
: ditemukan di Paragraf (3,4) Pada waktu Paing bekerja dirumahnya, Paing di
perbolehkan membawa Istri dan anaknya untuk tinggal dirumahnya
3.    Istri Paing : Suka Menolong,
Bijak
a.      Suka
Menolong                    
: Ditemukan di Paragraf (24) sering membantu paing waktu Paing dalam kesusahan
misalkan waktu paing tidak mempunyai pekerjaan.
b.      Bijak
                              
: Ditemukan Di Paragraf (14) Pada waktu Paing kesusahan, ia memberikan nasehat
kepada Paing yang membuat Paing semangat Kembali  
4.    Tante : Suka menolong
a.      Suka Menolong
          : Ditemukan di Paragraf
(36,41,42) Pada saat Paing kesusahan karena tidak mempunyai pekerjaan, Tante
memberikan pertolongan yaitu memberikan pekerjaan di rumah peragawati
5.  Peragawati
: Licik, Merendahkan derajat orang lain
a.      Licik      
           
: Di temukan di Paragraf (80,81) Pada waktu Gajian, Peragawati sangat  
b.      Merendahkan   : Di Temukan Di Paragraf
(52,64,66) Pada waktu Paing pertama kali datang dirumah Peragawati, Paing
sering direndah rendahkan Dibawah derajatnya.
4.   Latar
Ø 
Tempat :
-         
bengkel mebel              
: ia sampai di Jakarta nyangkut di bengkel mebel   
-         
pasar
                             
: sebelum subuh ia pergi ke pasar menghadang para tengkulak menurunkan dagangan
-         
kamar
                
            : dikamar
itu istrinya juga terus menabung 
-         
rumah juragan bajaj
     : lalu esoknya lagi ia berjalan melewati rumah juragan
bajaj 
-         
rumah tante
      
            : di depan
rumah itu ia berhenti, pintunya tertutup,
                                           
  mungkin tante sedang tidak ada di rumah 
-         
rumah peragawati
        : seumur hidupnya ia tidak pernah
masuk rumah sebesar rumah Peragawati 
Ø 
Waktu:
–       
Tahun demi tahun
Tahun demi tahun ditempuhnya dengan
penuh kesadaran meningkatkan diri, tidak baik terus menerus dirumah orang.
–       
Sebelum subuh
Sebelum subuh ia pergi ke pasar,
mengghadang para tengkulak menurunkan dagangannya.
–       
Tengah malam
Tengah malam isrinya memasak nasi
uduk dan lauk pauknya. Juga mengggoreng tahu, tempe, dan pisang.  
–       
Dalam waktu kurang dua minggu
Dalam waktu kurang dua minggu saja
kebun sudah berubah indah.
Tanaman serta bunga-bunga memancar
segar . 
–       
Ketika akhir bulan
ketika akhir bulan semua dikumpulkan
dari pembantu sampai sopir.
Satu persatu dipanggil untuk menerima gaji.  
Ø  
Suasana:
–       
Tertekan :
Namun benar kata orang, cobaan
selalu menimpa siapa saja. Di pasar jualannya kena gusur. Ia termasuk pedagang
kaki lima yang kena penertiban. Tubuhnya lemas istrinya pun cemas. 
–       
Dalam keadaan kesusahan :
v 
Namun ketika ia akan mulai jualan
lagi terkejut bukan main. Tempatnya telah dikuasai oleh temannya yang semula
sangat dipercaya. Bahkan sudah diubah dengan peralatan yang lebih permanen. Ia
telah dikhianati. Marah seperti orang gila.
-         
 Dalam
keadaan senang
v 
Ketika akhir bulan semua
dikumpulkan, dari pembantu sampai sopir. Satu persatu dipanggil untuk menerima
gaji. Saat ia kembali istri dan anak – anaknya sangat senang.
5.   Sudut Pandang
·        
Orang ketiga serba tahu 
Orang ketiga serba tahu
Pembuktian: (Paragraf 1) Tiba di
Jakarta pertama kali ia nyangkut di bengkel dan bekerja sebagai buruh
harian. Majikannya lekas jatuh simpati karena ia rajin dan jujur.
Ia diajari menabung di sebuah bank. Meski kecil, ia setorkan
upahnya tiap minggu. Benarlah kata teman temanya, ia ulet bagai rotan.
Belum dua tahun, ia sudah memboyong istri dan anaknya dari kampung. Teman
temannya melongo, mengakui tak mampu seberani itu
Penjelasan: dalam cerita tersebut
pengarang menceritakan tokoh utama “ia”, dikisahkan dari sudut “ia”. Pengarang
sama sekali tidak memasukkan dirinya sebagai tokoh dalam cerita yang dibuatnya,
lalu kalimat “teman temannya melongo, mengakui tak mampu seberani itu”
menunjukkan bahwa pengarang juga bebas menceritakan berbagai hal selain tokoh
utama “ia” walaupun hanya sedikit. Dan juga terdapat kalimat “Majikannya lekas
jatuh simpati” yang menunjukkan pengarang bebas menulisakan apa yang dirasakan
tokoh. Inilah yang disebut sudut pandang orang ketiga serba tau
6.   Amanat
Jangan menyerah dalam menjalani
hidup, cobaan akan selalu ada tapi teruslah berusaha dan percaya pada pemberi
hidup. 
"Sabar, Kang. percaya saja pada
yang memberi hidup. jangan gampang putus ada.Namanya saja hidup mandiri, ya
beda dengan hidup mengabdi." kata istri Paing
Paing mendapat
cobaan dalam hidupnya sehingga ia harus kehilangan pekerjaan sebanyak dua kali
, tapi ia tak menyerah dan tetap berusaha untuk menafkahi keluarganya dengan
cara yang halal
7.   Majas 
Personifikasi
·        
"kehangatan merayapi seluruh
tubuh Paing.“
·        
“gairah hidup Paing menjadi menyala kembali”
·        
“harapan Paing mekar kembali setelah
mendapat pekerjaan baru”
·        
"sambil berjalan pikiran Paing terus berputar , siapa yang bisa ia
datangi” 
Hiperbola
·        
"hati kecil Paing teraduk aduk setelah tau
bahwa gajinya tidak seperti yang ia bayangkan.“
·        
 “Edan,
Lesi besarnya sebesar anak sapi”
·        
“istri Paing gembira bukan kepalang setelah Paing
mendapat pekerjaan”
Sinekdok Pars Prototo
·        
"sopir - sopir berebut mengisi perutnya.“
Simile
·        
"ia ulet bagai
rotan"  
Tidak ada komentar:
Posting Komentar